SRINDO News, Jakarta - Denny Indrayana kembali mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan. Ia mengatakan bahwa mendapat info Anies Baswedan akan segera menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam unggahan di akun Twitter pribadinya, @dennyindrayana, Denny menyatakan bahwa pentersangkaan tersebut merupakan salah satu skenario pamungkas dari Istana untuk menjegal Anies Baswedan agar tidak menjadi kontestan dalam Pilpres 2024.
"Setelah KPK melakukan 19 kali ekspose, yang merupakan pemecah rekor, seorang anggota DPR menyampaikan bahwa Anies akan segera ditersangkakan. Semua komisioner KPK sudah sepakat. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa masa jabatan para pimpinan KPK diperpanjang oleh Mahkamah Konstitusi selama satu tahun. Diduga untuk menyelesaikan tugas mereka dalam memukul lawan oposisi dan merangkul kawan koalisi, sesuai dengan permintaan kekuasaan status quo," ungkap Denny.
Dalam tulisannya, Denny Indrayana juga menyebutkan bahwa Jokowi menggunakan 9 strategi dan 10 taktik sempurna, di antaranya:
1. Di tahap awal, Presiden Jokowi dan lingkaran dalamnya mempertimbangkan opsi untuk menunda pemilu sambil memperpanjang masa jabatan Presiden.
2. Pada tahap yang sama, muncul ide untuk mengubah konstitusi agar memungkinkan Jokowi menjabat lebih dari dua periode.
3. Mengendalikan dan memanfaatkan KPK untuk merangkul sekutu politik dan menyerang lawan politik.
4. Menggunakan kasus hukum sebagai alat tawar-menawar politik yang mempengaruhi arah partai politik dalam pembentukan koalisi pemilu.
5. Jika ada pemimpin partai politik yang keluar dari strategi pemenangan, dia berisiko dicopot dari posisinya.
6. Memastikan komposisi hakim Mahkamah Konstitusi yang dapat diandalkan untuk mengantisipasi dan memenangkan sengketa hasil Pilpres 2024.
7. Tidak hanya mendukung pencalonan Ganjar Pranowo, Jokowi juga memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto.
8. Jokowi membuka kemungkinan untuk menersangkakan Anies Baswedan di KPK. Hal ini menjadi rahasia umum terkait dugaan korupsi dalam proyek Formula E.
9. Mengambil alih Partai Demokrat melalui upaya politik yang dilakukan oleh Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.
10. Terakhir, dengan berbohong kepada publik. Presiden Jokowi secara berulang kali menyatakan bahwa urusan calon presiden adalah tanggung jawab Ketua Umum partai politik, bukan tanggung jawab Presiden. Namun, akhir-akhir ini, dia mengakui bahwa ia akan ikut campur dalam Pilpres 2024.
Denny Indrayana juga menyatakan bahwa tulisannya pada 24 April 2023 telah mulai terbukti satu per satu. Ia berharap Presiden Jokowi akan menghentikan intervensinya, termasuk upaya menersangkakan dan menjegal Anies.